Kicauannya masih sering menghiasi lini kala punyaku, pun kurasa di beberapa lini kala kalian.
Kicauan renyah dari tab chat yang diolah sedemikian rupa, entah dengan bumbu apa dia meraciknya, yang pasti, selalu bisa membuat bibir melengkingkan senyum dengan hentakan tawa.
Lini kala punyanya itu memang candu.
Aku beruntung, aku dapat mengenalinya dari dua dunia sekaligus. Maya, dan nyata.
Keduanya sama, mampu membuat konversasi yang menyenangkan, penuh tawa.
Meskipun di nyata agak sedikit lebih menyebalkan, tetapi selalu mampu membuatku senyum-senyum sendirian. Tak pedulilah aku dibilang gila atau tak waras oleh mereka. :))
Ya, aku menyukai lini kalanya sejak
sembilan bulan yang lalu.
Aku ialah salah satu pemerhatinya di antara beberapa yang lain.
Sampai suatu ketika, ada kicauannya yang mampu membuat jemari gatal ingin membalas mengomentarinya.
Semua dimulai dari sini. Konversasi menyenangkan itu berlanjut ke dunia nyata dengan mata saling mendapati temu.
Kita senang bertukar cerita, bahkan sampai tak ingat waktu.
Ternyata ada passion yang sama.
Karena jarak yang tak begitu jauh, ini membuat kita semakin sering mempunyai waktu bersama.
Ketika itu, aku mengaguminya, dia menyukaiku.
Kupikir kalian pun tahu, apa yang terjadi setelahnya. Iya, kita saling jatuh hati.
Dia melebihi dari sekadar menyenangkan, menenenangkan.
Pun dia bisa menentangkan ribuan kelukaan dari momen lampau yang terkadang masih mengerak di benak.
Dia sumber inspirasi, objek imajinasi, bahkan akan aku jadikan peran di beberapa tulisan.
Aku bukan dari sekadar mengaguminya, tetapi bahkan sampai mencintainya.
Aku bilang ini bukan hanya semata kebetulan, tetapi juga masih belum percaya bahwa ini takdir.
Yang pasti, saat ini aku sedang merasa beruntung.
Teruntuk dia, Rasa ini begitu penuh sayang, tak mau kamu hilang.
No comments:
Post a Comment